Manajemen Biaya

Muhammad Abdillah
3 min readApr 26, 2021

--

Biaya (cost) adalah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas tersebut.

Manajemen Biaya adalah salah satu sistem yang didesain untuk dapat menyediakan suatu informasi baik bersifat keuangan (pendapatan dan biaya) maupun non keuangan (kualitas dan produktivitas) bagi manajemen. Untuk dapat identifikasi peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategik dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi.

Sistem Manajemen Biaya adalah alat-alat, teknik-teknik, dan metode-metode yang membentuk suatu sistem manajemen biaya.

Menurut Blocher (2002:13–17) berikut teknik manajemen biaya kontemporer yaitu;

  • Bencmarking : Mengidentifikasi critical succes factor, lalu mempelajari perusahaan pesaing dan mengimplementasikan csf ini untuk mengalahkan pesaing.
  • Total Quality Management : Teknik dimana manajemen mengembangkan kebijakan untuk memastikan produk apakah sudah memenuhi ekspektasi konsumen atau belum.
  • Continous improvement : Teknik manajemen dimana manajer dan pegawai berkomitmen untuk mengembangkan continous improvement terutama dalam hal kualitas.
  • Activity-Based Management and Costing: ABC digunakan untuk mengawasi biaya manufaktur dan juga keakuratan biaya produk. ABM adalah aktivitas yang membantu manajer mengembangkan value dari produk dan jasa untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.

Seorang manajer keuangan wajib mengetahui konsep dasar manajemen biaya, berikut beberapa konsep dasarnya:

Konsep Nilai Tambah: Segala aktivitas dilakukan dengan cara efisien serta mengurangi pekerjaan yang tidak memiliki nilai tambah.

Konsep Akuntansi Aktivitas: Pengumpulan serta pelacakan jalannya operasional proyek, apakah sudah sesuai atau belum.

Konsep Biaya Target: Biaya target berarti segala aktivitas berpatok pada harga yang sesuai pangsa pasar atau laba yang ingin dicapai.

Biaya Pabrikasi / Pabrik

1.Bahan langsung (Direct Materials) → semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.

Contoh: Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor) → tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.

Contoh: Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja

3) Biaya Overhead Pabrik:

  • Bahan Tidak Langsung → bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil.

Contoh: Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem, biaya asuransi gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.

  • Tenaga Kerja Tidak Langsung → tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.

Contoh: Biaya untuk membayar pengawas/mandor

  • Biaya Tidak Langsung Lainnya

Contoh: Biaya telepon, listrik, air dll.

Biaya Komersial

  • Biaya Pemasaran → Biaya pada saat setelah barang jadi telah siap untuk dijual.

Contoh: Biaya Iklan, Biaya Pengiriman Barang

  • Biaya Administrasi → Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi.

Contoh: Biaya untuk Manager Puncak, Gaji Bagian Personalia

Biaya Berdasarkan Volume Produksi

  • Biaya Variabel → Biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/ penjualan.

Contoh : Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung

  • Biaya Tetap → Biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi / dijual berubah-ubah diluar kapasitas normal.

Contoh : Biaya pembelian mesin

  • Biaya Semi Variabel → Biaya dimana jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional

Contoh :Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN (Listrik)

  • Biaya Bertingkat (Step Cost) → Biaya tetap dalam suatu rentang produksi.

Contoh : Biaya pembelian mesin 1, jika kapasitas produksi mesin 1 tidak mencukupi maka beli mesin 2 dst

  • Biaya Terkendali → biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan.

Contoh : Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi manager Pemasaran

  • Biaya Tak Terkendali → biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya.

Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi Manager Pembelian

  • Biaya Relevan → Biaya Relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang berbeda diantara berbagai alterantif.
  • Biaya Tidak Relevan → Biaya yang tidak termasuk biaya relevan

Biaya Berdasarkan Pengambilan Keputusan

  • Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Biaya kesempatan dapat didefinisikan sebagai biaya yang hilang karena lebih memilih untuk mengambil suatu tindakan daripada yang lain.

  • Diferensiasi Biaya dan Pendapatan

Setiap keputusan adalah pemilihan dari beberapa alternatif yang ada. Dalam bisnis setiap alternatif mempunyai biaya dan keuntungan tertentu yang bisa dibandingkan biaya dan keuntungannya dari alternatif lainnya.

Perbedaan biaya antara satu dengan lainnya dari beberapa alternatif disebut dengan differensial cost. Sedangkan perbedaan pendapatan antara satu dengan lainnya dari beberapa aternatif pendapatan disebut dengan different revenue.

  • Sunk Cost

Sunk Cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan yang dibuat sekarang atau di masa depan.

--

--

No responses yet