Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk tujuan tertentu seperti perakitan atau produksi. Persediaan memiliki 4 jenis persediaan
- Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan-bahan yang biasanya dibeli, tetapi belum memasuki proses produksi.
- Persediaan MRO (maintenance/repair/operating) adalah persediaan yang disediakan untuk menjaga mesin dan proses tetap produktif.
- Persediaan dalam proses (work-in-process/WIP inventory) adalah komponen-komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP ada karena untuk membuat produk dibutuhkan cycle time.
- Persediaan barang jadi (finish-goods inventory) adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman dan masuk kedalam aset perusahaan karena permintaan pelanggan di masa depan tidak diketahui.
Manajemen persediaan adalah bagian dari manajemen rantai pasok karena berguna untuk mengawasi barang dari produsen menuju gudang lalu berakhir di konsumen. Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan pelanggan.
Persediaan memiliki dua sisi bagi manajemen, satu sisi biaya dapat dikurangi dengan mengurangi persediaan dan satu sisi lagi produksi dapat berhenti dan pelanggan kecewa ketika barang yang ingin dibeli tidak tersedia.
Persediaan yang baik adalah persediaan yang pas, tidak berlebihan dan
kurang. Jika persediaan berlebihan maka biaya atau pengeluaran akan
tinggi karena biaya penyimpanan memerlukan biaya dan jika persediaan
kurang maka akan berakibat terhadap pendapatan karena konsumen
akan beralih ke kompetitor atau bisa juga menghambat produksi.
Manajemer operasi membuat sistem untuk mengelola persediaan berikut beberapa sistem yang biasa digunakan:
Analisis ABC
Analisis ABC membagi persediaan menjadi tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang
Kelas A — barang-barang yang volume uang tahunannya tinggi, sekitar 15% total barang persediaan tetapi 70–80% total penggunaan uang.
Kelas B — barang-barang yang volume uang tahunannya sedang, sekitar 30% total barang persediaan tetapi 15–25% total penggunaan uang.
Kelas C — barang-barang yang volume uang tahunannya kecil, sekitar 55% total barang persediaan tetapi 5% total penggunaan uang.
Kriteria yang dapat digunakan selain volume tahunan uang bisa juga dengan biaya kekurangan persediaan atau penyimpanan yang tinggi, perubahan teknis yang diantisipasi, masalah pengiriman, atau masalah kualitas.
Penggunaan Analisis ABC menetapkan beberapa kebijakan yaitu mencakup:
- Membeli sumber daya yang ditujukan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang A dibanding barang C.
- Barang-barang A harus memiliki pengendalian persediaan fisik yang lebih ketat.
- Perhatian terhadap peramalan barang A lebih banyak dibanding barang B atau C.
Keakuratan Catatan Persediaan
Keakuratan catatan persediaan adalah syarat bagi manajemen persediaan, penjadwalan, dan penjualan.
Sistem periodik perlu pengecekan secara teratur untuk menentukan kuantitas persediaan di tangan.Two-bin system adalah variasi dari sistem periodik dimana dalam praktiknya toko akan menyiapkan dua wadah dengan persediaan yang cukup untuk permintaan sepanjang waktu dan menempatkan pesanan ketika wadah pertama kosong.
Persediaan perpetual adalah pelacakan terhadap penerimaan dan pengurangan persediaan secara berkelanjutan.
Selain dari sistem persediaan Keakuratan catatan persediaan membutuhkan penyimpanan catatan persediaan masuk dan keluar yang baik, keamanan, dan ruang penyimpanan yang tertata baik serta akses yang terbatas.
Perhitungan Siklus
Perhitungan siklus adalah barang dihitung, catatan diperiksa, dan ketidakakuratan diperbarui didokumentasikan secara periodik. Perhitungan siklus menggunakan klasifikasi persediaan yang dilakukan melalui Analisis ABC.
Keuntungan menggunakan Perhitungan Siklus:
- Menghindari penutupan dan penghentian produksi yang sangat diperlukan untuk inventarisasi fisik tahunan.
- Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan
- Audit keakuratan persediaan dilakukan oleh karyawan yang terlatih
- Memungkinkan penyebab kesalahan diidentifikasi dan tindakan penanggulangan dapat diambil
- Menjaga keakuratan catatan persediaan.
Pengendalian Persediaan Jasa
Dalam bisnis jasa makanan, pengendalian persediaan menjadi titik kritis antara keuntungan atau kerugian.
Dalam bisnis ritel, persediaan yang tidak tercatat saat terjadi penjualan dikenal dengan penyusutan (shrinkage) atau akibat pencurian persediaan dikenal sebagai penyerobotan (pilferage)
Berikut adalah teknik-teknik yang dapat digunakan:
- Seleksi, pelatihan dan pendisiplinan karyawan yang baik
- Pengendalian secara ketat dari pengiriman yang masuk
- Pengendalian efektif terhadap semua barang yang meninggalkan fasilitas.
Model Model Persediaan
Permintaan Independen contohnya adalah permintaan lemari es independen terhadap permintaan alat untuk memanggang roti
Permintaan Dependen contohnya adalah permintaan komponen dari alat untuk memanggang roti dependen terhadap permintaan alat untuk memanggang roti.
Biaya penyimpanan (holding costs) adalah biaya yang terkait dengan menyimpan atau “membawa” persediaan selama waktu tertentu.
Biaya pemesanan (ordering costs) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menempatkan dan menerima barang.
Biaya pemasangan (setup costs) adalah biaya mempersiapkan mesin atau proses untuk menghasilkan pesanan. dalam biaya pemasangan terdapat waktu pemasangan (setup time) yaitu perencanaan terhadap waktu yang diperlukan untuk melakukan pemasangan tanpa harus memastikan mesin atau proses.
Model Kuantitas Pesanan Ekonomi Dasar (EOQ)
Model Kuantitas Pesanan Ekonomi Dasar (economic order quantity) adalah teknik pengendalian persediaan yang paling sering digunakan. Berikut asumsi dasar penggunaan EOQ ini:
- Jumlah permintaan diketahui, cukup konstan, dan independen.
- Waktu tunggu diketahui dan konstan.
- Persediaan segera diterima dan selesai seluruhnya
- Tidak tersedia diskon kuantitas
- Biaya variabel hanya biaya untuk memasang atau memesan.
- Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari.
Meminimalkan Biaya adalah model persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan biaya, dengan asumsi biaya paling signifikan yaitu biaya pemasangan, biaya penyimpanan. Ukuran pesanan optimal Q* akan meminimalkan total biaya.
Titik Pemesanan ulang adalah jawaban untuk pertanyaan “kapan” untuk memesan. Waktu tunggu (lead time) adalah waktu antara penempatan dan penerimaan sebuah pesanan.
Model Kuantitas Pesanan Produksi
Model ini dapat digunakan pada 2 situasi yaitu pertama saat persediaan mengalir atau menumpuk secara berkelanjutan selama suatu waktu setelah pesanan ditempatkan. Kedua yaitu saat unit-unit dihasilkan dan dijual secara serempak.
Model Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas adalah pengurangan harga (P) untuk sebuah barang jika dibeli dalam kuantitas besar.
Sumber:
Heizer, Jay. 2015. Manajemen Operasi Edisi 11. Salemba Empat.